Anda tahu Udang? Udang yang dalam bahasa jawa biasa disebut Urang merupakan salah satu hewan air yang biasa kita temui di sungai, laut dan pasar. :) Udang itu sendiri dipercaya mengandung banyak protein, padat nutrisi dan rendah lemak. Selain itu udang juga mempunyai daging yang empuk dan tekstur daging yang khas. Karena itulah Udang menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Dalam kesempatan kali ini kita tidak akan membahas bagaimana cara memasak udang, namun kali ini kita akan "belajar" tentang ilmu kehidupan dari Udang.
Pernahkah Anda berpikir bagaimana seekor Udang mampu untuk tumbuh menjadi besar meskipun ia memiliki cangkang(kulit) yang keras? Cangkang Udang mempunyai batasan waktu dalam perkembangannya. Saat Udang merasa cangkangnya sudah terlalu sempit dan sesak untuk ukuran tubuhnya. Udang akan mencari tempat yang dirasa aman untuk melalui tahapan ini. Setelah menemukan tempat yang dirasa aman barulah Udang melepaskan cangkang lamanya, cangkang yang sudah sesak dan menghambat pertumbuhan udang.
Kemudian selama periode tertentu kulit (bakal cangkang) Udang akan mengeras secara perlahan, terus tumbuh secara perlahan sampai terbentuk cangkang yang keras seperti sebelumnya. Tentunya setelah cangkang ini mengeras Udang tidak akan merasakan sesak lagi, sekarang cangkang yang udang miliki akan terasa lebih nyaman dari cangkang sebelumnya yang begitu sesak mengekang.
Namun perlu Kita ketahui dalam proses ganti cangkang tersebut udang dihadapkan pada bahaya yang sangat besar. Tanpa cangkang kulit udang sangat lemah dan renta, alhasil pada fase tersebut Udang menjadi incaran para predator lainnya. Udang mengambil resiko yang begitu besar untuk melalui proses ini. Proses yang wajib dilakukan oleh setiap udang jika ingin tumbuh dan berkembang.
Kita memang tidak sama dengan Udang, akan tetapi ada kesamaan antara kita dengan udang. Anda tahu apa persamaan kita dengan Udang? Yup Anda benar, Cangkang. Cangkang kita sebut saja sebagai penghambat. Cangkang yang kita miliki telah terasa membelenggu dan mengungkung kehidupan kita. Pada masa ini setiap harinya kita akan dihantui dengan perasaan bosan, mudah emosi dan stress ringan. Hidup yang kita jalani terasa menjenuhkan dan tidak lagi berwarna. Yah itulah salah satu hal yang sering dirasakan oleh hati kita, namun seringkali kita menipu diri kita sendiri dengan berkata kita nyaman dengan kehidupan saat ini.
Kita membohongi diri kita dan tetap melakukan hal-hal yang sebenarnya kita benci dan mengungkung kita. Sebagian dari kita sengaja menipu diri sendiri dengan cara mencari berbagai alasan agar tercipta kenyamanan sementara. "Saya akan baik-baik saja dengan keadaan sekarang", "Biarkan hidup mengalir seperti air", dan segudang perkataan lainnya yang bertujuan agar kita merasa nyaman dengan keadaan saat ini.
Berbeda dengan orang-orang yang tadi, diluaran sana ada beberapa orang yang memilih untuk "Berganti Cangkang". Meskipun mereka tahu untuk sementara waktu mereka akan kehilangan kenyamanan bahkan mereka akan sangat sengsara dalam melalui proses tersebut. Orang-orang seperti inilah yang akan hidup dan mati sebagai pejuang, pejuang impian, pejuang masa depan. Merekalah "Udang" yang sedang berganti "cangkang".
Kita memang tidak sama dengan Udang, akan tetapi ada kesamaan antara kita dengan udang. Anda tahu apa persamaan kita dengan Udang? Yup Anda benar, Cangkang. Cangkang kita sebut saja sebagai penghambat. Cangkang yang kita miliki telah terasa membelenggu dan mengungkung kehidupan kita. Pada masa ini setiap harinya kita akan dihantui dengan perasaan bosan, mudah emosi dan stress ringan. Hidup yang kita jalani terasa menjenuhkan dan tidak lagi berwarna. Yah itulah salah satu hal yang sering dirasakan oleh hati kita, namun seringkali kita menipu diri kita sendiri dengan berkata kita nyaman dengan kehidupan saat ini.
Kita membohongi diri kita dan tetap melakukan hal-hal yang sebenarnya kita benci dan mengungkung kita. Sebagian dari kita sengaja menipu diri sendiri dengan cara mencari berbagai alasan agar tercipta kenyamanan sementara. "Saya akan baik-baik saja dengan keadaan sekarang", "Biarkan hidup mengalir seperti air", dan segudang perkataan lainnya yang bertujuan agar kita merasa nyaman dengan keadaan saat ini.
Berbeda dengan orang-orang yang tadi, diluaran sana ada beberapa orang yang memilih untuk "Berganti Cangkang". Meskipun mereka tahu untuk sementara waktu mereka akan kehilangan kenyamanan bahkan mereka akan sangat sengsara dalam melalui proses tersebut. Orang-orang seperti inilah yang akan hidup dan mati sebagai pejuang, pejuang impian, pejuang masa depan. Merekalah "Udang" yang sedang berganti "cangkang".
Akhirnya sampai pada pertanyaan klasik, "Bagaimanakah dengan diri kita sendiri?". Apakah kita merasa sudah cukup dengan keadaan kita saat ini? Sudah nyaman dengan kondisi sekarang? Apakah tidak perlu berubah lagi ? Keputusan ada di tangan kita. Yang harus selalu Anda ingat adalah rasa penyesalan serta penderitaan dimasa yang akan datang jauh lebih menyakitkan daripada perubahan yang Anda lakukan sekarang. Perubahan yang Anda lakukan memang akan terasa sangat tidak mengenakan dan terasa begitu menyiksa. Sekali lagi pilihan ada di tangan kita masing-masing. Dan memilih selamanya tidak akan pernah menjadi sesuatu yang mudah.
setuju banget sobat dengan artikel ini. kita memang harus berhati2 dalam mengambil keputusan untuk apa langkah yang akan kita ambil untuk menentukan nasib kita
ReplyDeletekidulratan.com
Mantep... inspiratif. Terima Kasih
ReplyDelete@ Mas Admin kidulratan : piye kopdare mau? hehehe... memang, semua pilihan yang kita ambil pastinya akan berdampak baik atau buruk dalam kehidupan kita.Tugas kita hanya memilih dan mempertanggung jawabkan pilihan itu...salam sukses
ReplyDelete@ sales dna : iya cerita ini bisa buat pembelajaran buat kita.