Solo Batik Carnival - ayapoe

Solo Batik Carnival

Solo Batik Carnival
Kota Solo,kota dengan beragam budaya. Salah satu tempat yang menjadi pertumbuhan batik nusantara. Barik merupakan salah satu warisan budaya agung nenek moyang yang keberadaannya masih terus lestari hingga kini. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan batik, salah satunya dengan adanya Solo Batik Carnival (SBC). Solo Batik Carnival  merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Solo Center Point Foundation dan Pemerintah Kota Surakarta.

Solo Batik Carnival merupakan sebuah karnaval berbasis masyarakat namun dirancang untuk menjadi sebuah karnaval tingkat dunia. Sejarah terbentuknya Solo Batik Carnival ini adalah adanya Jember Fashion Carnaval (JFC) yang diselenggarakan di kota Jember. JFC ini merupakan sebuah parade peragaan busana di jalanan. Sehingga tak heran jika konsep keduanya hamper sama. Yang membedakan adalah adanya bahan utama pembuatan kostum. 

Solo Batik Carnival, dijadikan sebagai sumber ide sekaligus materi utama penciptaan kostum karnaval yang fantastis. Setiap peserta Solo Batik Carnival harus wajib mengikuti workshop merancang kostum selama berbulan-bulan. Kostum karnaval tersebut dirancang dan dipakai sendiri oleh para peserta dalam puncak acara Solo Batik Carnival. Solo Batik Carnival ini berlangsung di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Kantor Balai Kota Solo.

Pada awalnya, Solo Batik Carnival dilakukan pada siang hari namun pada tahun ke-4 Solo Batik Carnival dilaksanakan pada malam hari. Dengan kostum berbahan utama batik yang mewah dan megah serta sorotan lampu warna-warni menjadikan gelaran Solo Batik Carnival semakin istimewa. Maka jangan heran jika ribuan penonton memadati sepanjang Jalan Slamet Riyadi sebagai lokasi parade. Biasanya Solo Batik Carnival ini diselenggarakan pada bulan Juni.

Konsep Solo Batik Carnival berbeda disetiap tahunnya mulai "Topeng", "Sekar Jagad", hingga "Keajaiban Legenda". Tema-tema tersebut kemudian diterjemahkan melalui kostum rancangan peserta yang unik dan kreatif. Corak batik klasik dipadukan dengan batik kontemporer dan dihiasi dengan manik-manik serta mahkota menjadikan kostum makin semarak. Tak heran jika saat mengikuti Chingay Festival di Singapura, delegasi Solo Batik Carnival mendapat apresiasi meriah dari penonton. Hingga saat ini Solo Batik Carnival terus berbenah diri agar dapat menjadi salah satu karnaval yang dapat diperhitungkan di Internasional.


EmoticonEmoticon

Ad Placement

Formulir Kontak