namanya samiya si gadis desa,
dia datang membawa suka lewat senyum yang begitu mesra,
anggun wajahnya memecah beku yang pagi rasa,
dia bahasa yang awan tuturkan pada untaian langit senja,
namanya samiya si gadis muda
dia ramah yang petir hantarkan lewat hujan yang awan jatuhkan
jernih matanya bagai desir angin yang memecah lelah
dia begitu indah seperti tawa bidadari surga,
sikapnya yang santun mengukir senyum di setiap langkahnya,
dia samiya si gadis bungsu
irama langkahnya begitu merdu membelai angin yang berlalu
balutan kasihnya bagai ombak yang menderu,
lugu perangainya selembut embun yang menyulam pagi
dialah gerimis yang mentari bawa pada oktober yang penuh canda
namanya samiya si gadis belia,
elok suaranya bagaikan iringan syair rembulan malam
sejuk tatapannya seperti serumpun permadani senja
dia. . . . . dia . . . . dia . . . .
bagai rembulan yang menyulam mimpiku, mendekap mesra seisi pekatku
kau bagaikan setetes embun yang menyejukan tatapanku. . .
dalam diam aku mendambamu . . .
dalam diam aku mencintaimu . . .
Ku ingin merajut mimpimu,
lewat rasa yang aku sebut cinta . . .
oiya,hehe,
ReplyDeletehkhkhkhk.... ^_^
ReplyDeletelanjutkan nak!! si mbok mendukungmuuhhhhh....
@Putri Agustiningtyas: tung tung tung ???? oiya kenapa yah? ^_^'?
ReplyDelete@sukabaca: iya mbok,,,siap untuk berperang saiah...Tapi minta "sangu" mbokkkkk... :p
ReplyDelete