 |
Angkot |
Bagaimana rasanya jika angkot atau bus yang kita tumpangi sering berhenti di tengah jalan untuk menaikan penumpangnya? Kesal banget pastinya, apalagi saat kita sedang dalam keadaan yang tidak pas, seperti disaat kita sedang buru-buru masuk kerja atau ada jam kuliah di kampus, atau saat kita sedang ada janji dengan rekan bisnis(* pebisnis kok masih pakek angkot? hehehehe, mungkin kesuksesan belum berpihak padanya . Bagaiman rasanya ketika kita dalam keadaan seperti itu, kita pasti akan merasa kesal, menggurutu(meskipun dalam hati), mengumpat dan mungkin juga
ada yang sampai tega mengucap sumpah serapah #@$#%^&^*^$# (* untuk yang satu ini jangan sampai deh!!! . Apa yang sedang anda pikirkan ???? Apa yang sedang ada dalam hati Anda, dan sebentar saja renungkan tulisan ini
 |
Pesan yang aku lihat di pintu Angkot |
Ya, sepulang bertualang di tanah Garut, lebih tepatnya di Gunung Pandayan (with: partnerku
Andung Apry), saya melihat sebuah stiker yang tertempel di pintu angkot dan bertuliskan persis seperti gambar diatas... Sejenak aku terdiam dan mulai berpikir. . . . .
" Hidup memang begitu adanya, manusia punya masalah masing-masing, dan alangkah "besarnya" jiwa kita, bila kita masih peduli pada orang lain saat diri kita sendiri berada dalam suatu masalah "
Angkot yang mengantarkanku ke peraduan
-: Andriansyah Ashari :-
peduli sesama :)
ReplyDeletenice post ..
Iya. Sesama manusia harus saling menolong(mengerti dulu,setelah itu baru menolong)Iya. Sesama manusia harus saling menolong(mengerti dulu,setelah itu baru menolong)
ReplyDeletenunggu penumpang penuh ben dolare okeh, nak gelem bayar luwih okeh ayo budal saiki.. #sopir
ReplyDeletedirimu pawakan dadi sopir cip :d :d
Delete